Friday, November 14, 2008

SIAPAKAH ANAK INDIGO??
  • Akiane, berumur 10 tahun, mengatakan bahwa pada saat berumur 4 tahun, dia mendapat penglihatan bertemu dengan Tuhan dan bertemu orang-orang baru. Ia mendapat inspirasi dari Tuhan untuk menggambar, menulis puisi, dan berbagi talenta-Nya dengan orang lain. Ia sering menggambar berbagai benda tanpa mengerti maknanya, seperti misalnya piramid. Ia berkata, “Saya mulai mengerti bahwa ini adalah Tuhan; ini semuanya Tuhan. Ia membantu saya melalui bakat seni saya; Ia membantu saya lewat puisi saya, kehidupan saya, dan kehidupan orang lain. Ia menjaga saya seperti layaknya saya seekor kupu-kupu kecil. Saya ingin karya seni saya menarik perhatian orang kepada Tuhan dan saya ingin puisi saya menjaga perhatian orang kepada Tuhan.” Salah satu puisinya berbunyi: “Pada hari kelahiranku, aku berjumpa dengan diriku sendiri. Pada hari kelahiranku, aku berjumpa dengan ibuku yang masih muda. Pada hari kelahiranku, aku berjumpa dengan Kristus yang sedang tidur di ayunanku.”

Akiane is painting.
  • Ketika Joshua berumur kira-kira 3 tahun, ia bepergian dengan ayahnya. Tiba-tiba ia bertanya mengenai “Michelangelo”, ingat bahwa “ia pernah melukis langit”. Ayah Joshua berkata, “Ya, benar. Ia memang pernah melukis langit di sebuah gereja besar dan melukis benda-benda lainnya.” Ayahnya bertanya kepada Joshua, ”Kenapa? Apakah kamu tahu tentang dia atau bagaimana?” Joshua menjawab, “Ya, ya, saya mengetahuinya, ia adalah seorang pria yang baik. Kejadiannya sudah sangat lama, lama sekali.”

  • Boriska, seorang anak laki-laki dari kota Volzhsky, Rusia, mampu mengingat dan dengan gamblang menceritakan kehidupan sebelumnya di planet Mars. Boriska mampu berbicara dengan kata-kata dan kalimat yang jelas ketika ia baru berumur delapan bulan. Pada umur tiga tahun, ia bercerita tentang alam semesta kepada orang tuanya. Ia juga mulai memberi nasehat kepada orang lain untuk meningkatkan standar moral mereka. Ia memperingatkan orang-orang tentang perubahan-perubahan yang akan terjadi di Bumi. Para ilmuwan mampu memotret auranya dan mendapati auranya berwarna indigo, yang menunjukkan bahwa “ia adalah orang yang bahagia dengan IQ yang tinggi.”

Mengidentifikasi Anak-anak Indigo

Sandra Sedgbeer, seorang redaktur dan penerbit majalah: “Anak-anak yang lahir saat ini nampaknya mempunyai lebih banyak “perangkat lunak” yang telah dimasukkan ke sistem mereka. Mereka adalah lompatan evolusioner; mereka menunjukkan pada kita ke mana langkah tujuan kita sebagai spesies. Dan saya yakin bahwa anak-anak ini lahir dengan susunan saraf yang kemampuannya lebih tinggi. Kita semua juga memiliki kemampuan seperti itu, tetapi kita telah kehilangan itu lebih dari ratusan tahun lalu.”

Neale Donald Walsch, pengarang: “Menurut saya, anak-Anak Indigo adalah anak-anak yang kesadarannya berkembang secara dramatis mengenai semua hal yang ada di sekitar mereka, baik yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan.”

Elizabeth Green, pengarang dan dosen: “Mereka memiliki dasar spiritual yang sangat tinggi. Tidak religius, tetapi spiritual.... Mereka mempunyai perasaan yang dapat mengetahui adanya kekuatan yang lebih tinggi.”

Elijah, seorang musisi: “Ada beberapa Indigo yang turun ke planet ini membawa pedang kemauan, pedang kekuatan, untuk memangkas paradigma lama dan menembus ilusi. Ada yang membawa welas asih yang lembut dan ada yang membawa bahasa baru cahaya dan suara…Kenapa para Indigo ke sini? Para Indigo ke sini untuk menjembatani Surga dan Bumi.

Membesarkan Anak-anak Indigo

Karena kemampuan khusus yang dimiliki oleh Anak Indigo, mereka menghadirkan tantangan baru bagi orang tua mereka maupun sistem sekolah yang ada saat ini untuk menemukan cara yang tepat demi membantu dan membimbing mereka. Sistem yang ada saat ini tampaknya tidak memiliki cukup instrumen untuk menyediakan lingkungan yang tepat demi memenuhi kebutuhan mereka. Banyak anak berbakat yang tidak bisa menyesuaikan diri dengan sekolah sehingga mereka dikatakan bermasalah seperti terkena Gangguan Pemusatan Perhatian (Attention Deficit Disorder) atau autisme. Sebenarnya, kemampuan mereka jauh di depan. Kebutuhan mereka lebih banyak. Di samping mengajarkan cara menghafalkan data, banyak pendidik menyatakan bahwa sekolah juga seharusnya mengajarkan anak-anak cara mengambil keputusan, cara makan yang benar, bahkan cara menanam bahan makanan, dan cara untuk bermeditasi. Sekolah semestinya mengusahakan cara-cara untuk memanfaatkan apa yang ada dalam diri anak, membuka kebijaksanaannya yang bersemayam di sana secara alami.

Kita Semua adalah Anak-anak Indigo

Sepanjang sejarah, Anak-anak Indigo senantiasa memberkati planet ini, meskipun kadang-kadang mereka barangkali disebut dengan istilah yang berbeda. Saat ini, beberapa pakar tidak mau memberi julukan anak manapun sebagai anak Indigo: ”Karena kita semuanya adalah anak-anak Tuhan, mereka ini hanya orang-orang yang tidak melupakan ajaran Tuhan. Pada akhirnya, kita semua akan sama. Kita semua bisa mengerjakan ini.” Pada dasarnya, setiap orang adalah anak Indigo karena setiap orang mempunyai bakat khusus. Yang disebut dengan “Anak-anak Indigo” adalah anak-anak yang sadar akan kemampuan mereka, sedangkan anak-anak lainnya membutuhkan latihan yang lebih banyak serta latihan spiritual untuk menemukan kembali bakatnya yang terpendam. Dalam gambaran yang lebih besar, setiap makhluk hidup berevolusi sebagai manusia untuk menjadi lebih baik dan semakin menyerupai Tuhan.

Menurut Gary Zukave, “Kita sedang berada di tengah-tengah besarnya perubahan kesadaran manusia yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dan perubahan pada kesadaran umat manusia ini akan menata ulang apa yang akan dilakukan oleh manusia. Perubahan itu menata ulang jutaan individu dan, menurut saya, dalam beberapa generasi saja, ia akan menata ulang seluruh pengalaman umat manusia. Dan dengan demikian, perubahan itu akan melahirkan anak-anak dalam lingkup persepsi baru yang lebih luas, dan perubahan itu akan memperbesar persepsi mereka yang sedang menjalani kehidupan di dunia ini….Peristiwa besar itu bukanlah kemunculan Anak-Anak Indigo, tetapi kelahiran sebuah dunia Indigo.”

Orang-orang mungkin belum tahu, bahwa atas berkat rahmat Tuhan, sesungguhnya dunia ini telah berkembang maju menjadi sebuah Dunia Emas, tidak hanya sebuah dunia Indigo. Sebagaimana disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai dalam ceramah-Nya di Panama pada tanggal 30 November 1989: ”Kita tengah berada dalam zaman yang sedang berubah... Zaman ini diperkirakan akan menjadi sebuah zaman yang sangat spiritual dan penuh dengan kedamaian bagi umat manusia. Bukan zamannya yang mempengaruhi kita, tetapi umat manusialah yang telah berkembang, dan kini sedang menyelesaikan lingkaran evolusi menelusuri puncaknya yang tertinggi. Ketika kita sampai pada puncak spiritual dan evolusi yang tertinggi, kita katakan kita berada pada Zaman Keemasan.”

Sumber

0 comments: