Wednesday, November 19, 2008

Wah... 240.000 Perempuan Jakarta Merokok

JAKARTA, SELASA- Koordinator Penanggulangan Masalah Rokok Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengungkapkan, jumlah perempuan perokok aktif di Jakarta meningkat sekitar satu persen setiap tahun.

"Perempuan perokok mencapai delapan persen dari jumlah perokok aktif yang ada di Jakarta," kata Tulus di Jakarta, Selasa (18/11).

Berdasarkan data prevalensi merokok dari Lembaga Demografi Universitas Indonesia tahun 2008, jumlah perokok aktif di Jakarta diperkirakan mencapai tiga juta orang atau 35 persen dari jumlah penduduk 9,057 juta orang.

Ia mensinyalir delapan persen atau sekitar 240.000 adalah perempuan perokok. Pada tahun 2001 perokok perempuan hanya 1,5 persen dari jumlah perokok aktif. Tahun 2004 meningkat tiga kali lipat menjadi 5,1 persen.

Sementara itu, jumlah total perokok aktif di Jakarta juga meningkat sekitar satu persen per tahun. Berdasarkan data itu pula, di Indonesia ada 1.172 orang meninggal per hari karena penyakit yang diakibatkan rokok.

Untuk mencegah banyaknya korban meninggal akibat rokok, Tulus mendesak Pemprov DKI Jakarta menegakkan larangan merokok di tempat-tempat umum dalam ruangan, karena selama ini aturan larangan merokok tidak berlaku efektif.

"Berbagai pelanggaran banyak terjadi dan tidak ada sanksi hukum yang diterapkan. Sampai saat ini penerapan larangan tersebut tidak jelas pelaksanaannya," ujarnya.

Sejak tahun 2005, Pemprov DKI memiliki aturan tentang larangan merokok di tempat umum. Aturan itu tertuang dalam Perda No 2 Tahun 2005 tentang Pengendalian Pencemaran Udara serta Peraturan Gubernur No 75 Tahun 2005 tentang Kawasan Bebas Asap Rokok.

Kawasan yang ditetapkan bebas asap rokok antara lain tempat penyelenggaraan pendidikan dan penitipan bayi, pusat perbelanjaan dan pasar, tempat ibadah, tempat kerja, angkutan umum, pelabuhan dan bandara.

Sumber

0 comments: