Sunday, November 16, 2008

Terkait Isu Bank Krisis Likuiditas - Masyarakat Jangan Diperdaya Isu

JAKARTA - Motif penyebaran informasi dan rumor negatif adanya krisis likuiditas pada beberapa bank di Indonesia adalah bentuk tindakan untuk mencari keuntungan dibandingkan hanya iseng belaka.

Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk tidak menanggapi secara serius informasi dan rumor yang tidak benar dan didasarkan fakta yang ada.

"Model informasi ini jangan ditelan mentah-mentah, apalagi masyarakat saat ini mudah panik," ungkap Pengamat Keuangan dari Current and Management Group Fahrial Anwar, saat dihubungi okezone, di Jakarta, Minggu (16/11/2008).

Dengan kondisi ekonomi saat ini dan di tengah psikologis masyarakat yang mudah panik, berbagai isu dan informasi yang bias sekecil apapun sangat mempengaruhi terjadinya kepanikan masyarakat dan akhirnya terus memperburuk perekonomian nasional.

Tidak hanya itu, dirinya menyerukan untuk bisa membicarakan optimisme Indonesia untuk bisa keluar dari keterpurukan dibandingkan ramalan dan isu negatif yang tidak benar sumbernya.

Sebelumnya, pihak kepolisian telah menetapkan pegawai PT Bahana Securities, Erick Jazier Adriansyah (38) sebagai tersangka penyebar isu krisis likuiditas melalui electronic mail (e-mail).

Markas Besar Kepolisian RI (Mabes Polri) mengungkapkan Erick membuat berita itu berdasarkan informasi dari broker yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Bahana Securities Heri Sunaryadi menjelaskan, penyebaran isu dan rumor negatif oleh pelaku tidak ada kaitannya dengan perusahaan.

Pasalnya, pihak perusahaan tidak pernah menerbitkan pernyataan ataupun laporan riset tentang masalah likuiditas beberapa bank di Indonesia. Segala pernyataan resmi ataupun laporan riset harian selalu berdasarkan data dan fakta yang sudah diolah. (ade)

Sumber

0 comments: